Jumat, 08 November 2019

This Is Me


This Is Me - My Graduation
     Well, kali ini saya akan bercerita tentang perjuangan dibalik baju toga yang aku pakai di momment special ini. 

Siapa sangka anak desa bisa lulus sebagai seorang sarjana? 
Siapa sangka anak seorang pedagang bisa menciptakan sejarah baru dalam keluarga?
Siapa sangka anak tomboy yang selalu ditentang keluarga bisa memberikan pembuktian nyata?
Siapa sangka anak desa bisa senekat itu memperjuangkan mimpinya?

Yah semua tidak ada yang menyangka dari semua pencapaian ini. Mungkin bagi orang lain ini adalah hal yang biasa, tapi bagiku ini luar biasa karena ada perjuangan keras yang harus aku lewati dalam meraih semua ini.

Aku anak desa yang terlahir dari keluarga pedagang yang selalu memiliki mimpi yang tinggi namun semangatku selalu dipatahkan dengan orang terdekatku yaitu umyku. Umy melarang keras aku pergi jauh dari tanah kelahiran sekalipun itu hanya dengan jarak yang bisa ditempuh sekitar satu jam setengah. Tapi sayangnya ambisiku yang terlalu kuat membuatku menjadi penentang keras dalam keluarga, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi seperti yang aku mau tentunya dengan pembuktian nyata atas prestasiku.

Dari begitu kerasnya perjuangan untuk keluar dari tanah kelahiran aku pun memilih untuk menempuh pendidikan di lembaga diklat penerbangan yaitu LPPPI (Lembaga Pelatihan Pendidikan Penerbangan Indonesia) karena pendidikan ini hanya 6 bulan. Besar harapanku untuk mendapatkan pekerjaan usai pendidikan agar aku bisa lanjut kuliahku S1 tanpa membebani biaya kuliah kepada orang tuaku.
Alhmdulillah apa yang diharapkan terwujud hingga akhirnya aku pun memilih bekerja sambil kuliah secara reguler.

Tidak mudah menjalani kuliah sambil bekerja, pagi kerja kemudian malam harinya kuliah. Aku mengambil  kuliah reguler yang jadwal kuliahnya mulai hari senin-jumat, dan dengan begini membuatku jarang pulang ke rumah karena jadwal libur kerja yang seringkali berbeda dengan jadwal libur kuliah. Sering kali umy protes hal ini, tapi selalu aku jawab dengan jawaban santai bahwa semua akan indah pada waktunya

11 Apr 2019 akhirnya pembuktian nyata itu hadir dalam hidupku. Aku lulus menjadi seorang sarjana dengan predikat cumlaude. Suatu prestasi yang tidak mengecewakan. Aku tau semua ini bukan hanya karena usahaku, tapi semua hadir karena do'a keluarga dan orang-orang tersayang, terutama Aby dan Umy yang selalu berdo'a bertengadah kepada sang pencipta di sepertiga malamnya.

Aby, Umy terima kasih untuk semua ini
Akhirnya anakmu lulus menjadi seorang sarjana
Untuk semua orang yang selalu mendo'akan terima kasih untuk semuanya
Uhibbukum fillah...


Sabtu, 15 Juni 2019

Kelabu

Kelabu...

Bercerita tentang hari ini menghitung waktu yang tersisa 14 hari lagi kusebut hari yang kelabu
Menjalani hari-hari yang tak seperti biasanya
Canda tawa dengan mereka sebentar lagi akan menjadi kenangan usang
18 Jun 2019 akan menjadi sejarah dalam perjalanan ini untuk cerita kita

 "Berjumpa" dan "berpisah" seolah menjadi kata yang tak pernah bisa dipisahkan
Maret 2014 adalah awal kita berjumpa dan 30 jun 2019 kita akhiri dengan kata "perpisahan"

Manusia hanya bisa berusaha dan berdo'a 
Selebihnya biarkan Tuhan yang menakdirkan
Percayalah Tuhan sudah memepersiapakan yang terbaik untuk semuanya

Terimakasih untuk Super Team yang luar biasa
All Stars Team yang selalu menjadi kebanggaanku

Menjadi leader bukan hal yang mudah untuk dijalani 
Namun ku tak pernah menyesali dengan semua ini
Ada banyak hal yang aku pelajari
Mulai dari belajar karakter, belajar memanage, belajar menjadi coach, belajar menjadi pendengar yang baik dan belajar untuk berkomunikasi berharap bisa memberikan solusi dan motivasi kepada semuanya

Terima kasih kepada perusahaan yang telah memberikan kesempatan luar biasa 
Dengan jabatan ini, terima kasih untuk semua teman-teman rekan kerja telah menjadi bagian cerita dalam perjalanan hidupku

Sampai jumpa di cerita masa depan di ujung kesuksesan. Amin

Selasa, 28 Mei 2019

Q Sebut DIA "Kebanggaan Mereka"

Q Sebut DIA "Kebanggaan Mereka"


DIA yang tak asing bagiku dan keluargaku
Agista Prabayanti namanya... DIA yang kusebut kebanggaan mereka "Keluarga"
Hampir 24 jam kita bersama. Cerita bagaikan kakak beradik antara kita sudah sering qt dengar
Sering aku dibuat terharu dengan sikapnya bagaimana DIA memperlakukan keluarganya

DIA yang tak pernah memikirkan dirinya
DIA yang hanya berpikir tentang bagaimana DIA membahagiakan mereka
DIA yang selalu berucap "Q tak tau lagi apakah hari selanjutnya aku masih ada kesempatan untuk membahagiakan ayah ibuku"
DIA yang selalu berucap "Kalau bukan sekarang kapan lagi aku membahagiakan mereka?"

Bahkan hari ini ku menulis tulisan ini dengan mata yang berkaca-kaca
Q dibuat terharu dengan sikapnya yang luar biasa
Selasa 28 May 2019 adalah momment buka bersama dengan keluaraganya sekaligus momment dimana DIA membelanjakan pakaian lebaran untuk ayah, ibu, dan adik-adiknya
Aku yang mengikutinya setiap pembayaran di Kasir 
Aku tau betul berapa total uang yang harus dia keluarkan
Itu bukan nominal yang sedikit, namun tak ada diwajahnya wajah bersedih
Dia happy menjalani semuanya

Pembelajaran dan tamparan keras buatku
Yang hingga saat ini aku pun masih belum bisa melakukan hal itu untuk keluargaku

Momment hari ini benar-benar membuatku termenung 
Aku salut, aku bangga dan aku bahagia bisa mengenal DIA dan keluarganya
Aura bahagia itu hadir diantara mereka..
Kehangatan dalam keluarga benar-benar bisa dilihat bagaimana mereka saling mengasihi

Untukmu Agista saudaraku yang selalu menjadi kebanggaan mereka...
Semoga lelahmu menjadi berkah, rizkymu semakin bertambah dengan kasih sayang mereka dan do'a yang tiada henti untukmu. Semoga Tuhan segera mengabulkan do'a-do'amu yang masih belum terwujud, semoga Tuhan selalu melindungi dan menghiasi hari-hari kita semua dengan senyuman yang abadi. Amin..

Terimkasih saudaraku Agista yang selalu dibanggakan